PILIHAN BOLEH BEDA TETAPI KITA TETAP SATU


PILIHAN BOLEH BEDA TETAPI KITA TETAP SATU


“Apakah kita memilihnya karena ada iming-iming? Atau kita memilihnya karena kita yakin bahwa ia mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Jangan juga terlalu terbuai dengan mimpi bahwa kalau yang kita pilih itu menjadi presiden, nasibmu akan berobah? Itu tidak akan terjadi kalau kita tidak akan belajar dan bekerja keras. Tidak ada yang serba otomatis dan instant”

Para sahabat terkasih, pilpres sebenarnya masih cukup lama 17 Aprril 2019 tetapi masyarakat sudah terbelah ke dua sisi; pro dan kontra. Demokrasi baik kalau kedua kubu saling menghargai pilihan masing-masing. Dan itulah dinamika kehidupan suatu berbangsa. Namun satu hal terpenting ialah agar kedua kubu ini tetap jernih berpikir dan rasional dalam bertindak. Jangan sampai pilihan yang berbeda itu mengakibatkan persaudaraan di antara kita jadi terbelah juga. Dan yang paling “parah” kalau sampai pada tindakan yang bermuatan SARA. Jangan juga ada pihak yang memaksakan kehendak karena pemilu sudah ada mekanismenya. Intinya harus melalui tahapan yang LUBER; langsung, umum, bebas dan rahasia.

Kita rakyat ini adalah asset bangsa. Kita harus sadar itu. Maka kita harus membentengi diri agar jangan sampai diperalat. Saat inilah kita rakyat harus menunjukkan eksistensi diri kita bahwa kita sangat berharga. Kita harus ikut membangun bangsa ini lewat partisipasi aktif dalam pemilu. Karena itu juga jangan terbuai dengan bisikan manis. Sekarang elite akan datang mengambil simpati hari rakyat. Maka kita harus berpikir kritis. Jangan jual suara anda dengan duit. Marilah kita menjadi pemilih yang cerdas, yang menggunakan hak pilihnya dengan memakai hati nurani. Kualitas suatu pemilu juga ditentukan oleh rakyat karena pemilu ada pesta demokrasi, pesta rakyat. Bukan pesta elite politik, bukan pesta partai. Pemilu adalah pesta rakyat karena rakyat berkumpul untuk menyatakan aspirasinya demi bangsa yang lebih baik dan berintegritas.

Pilihan berbeda itu fakta tetapi jangan pilihan itu membuat kita pecah. Perdamaian adalah lebih tinggi dari segalanya. Persauadaraan itu mahal dan tidak akan bisa dibeli oleh seabrik uang. Dan jangan juga kita sampai melakukan tindakan yang bermuatan SARA dan melanggar hukum. Lihatlah, sudah ada beberapa peristiwa, orang yang tidak bisa menahan mulutnya (menyebarkan Fitnah dan HOAX) harus menjalani proses hukum dan bahkan beberapa sudah mendekam dalam penjara. Kita boleh membela jagoan kita tetapi jangan memaksakan kehendak apalagi dibarengi dengan aksi yang bernuansa SARA.

Kalau ini sampai terjadi kepada kita (rakyat), hanya karena kita tidak bisa menjaga tajamnya sayataan mulut maka hal yang sama akan terjadi; PROSES HUKUM DAN PENJARA. Apakah anda akan dibela oleh mereka yang anda perjuangkan dengan mati-matian? TIDAK!! Apakah keluarga anda akan dibantu oleh mereka yang kamu bela mati-matian? TENTU JUGA TIDAK. Bahkan bisa anda dikatakan bukan relawan, bukan bagian dari mereka dan bukan pendukung mereka. Maka mari kita menjaga mulut dan perilaku. Penyesalan akan kita alami sementara mereka (elite politik) tidak akan merasakan itu. Mereka sudah punya segalanya. Kita boleh kritis. Kita boleh beda pilihan tetapi jangan sampai melakukan tidakan bermuatan SARA. Pilihan boleh beda tetapi kita tetap satu. Satu bangsa dan tanah air; INDONESIA.

Galilah dalam sanubari masing-masing, apakah kita memilih seseorang karena kebencian kepada calon lain? Apakah kita memilihnya karena ada iming-iming? Atau kita memilihnya karena kita yakin bahwa ia mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Jangan juga terlalu terbuai degan mimpi bahwa kalau IA menjadi presiden, nasibmu akan berobah? Itu tidak akan terjadi kalau kita tidak akan bekerja keras.

Tidak ada komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India