Mengutuk Keras Tindakan Teroris

 


Hadana (Habaib dan Da'i Nusantara)

 "Mengutuk Keras pelaku otak bom Gereja Katedral"

Sekjen Hadana ( Habaib dan Da'i Nusantara ) Helmi Saleh Berduka Cita yg mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan luka2 dari kejadian bom Gereja Katedral di makasar pagi ini, dan sekaligus mengutuk keras Pelaku dan otak bom  bunuh diri.


Helmi menegaskan bahwa kejadian tersebut, tidak ber prikemanusian bahkan di islam pun sangat jelas dilarang tidak diperbolehkan kekerasan dalam bentuk apapun, apalagi menggangu Peribadatan agama lain, sungguh biadab mereka adalah para pelaku kelompok intoleran, radikalisme yg selalu akan membuat resah dan mengacaukan masyarakat yg sedang melakukan Peribadatan.

Kejadian tersebut dengan menelan korban jiwa dan luka - luka mereka yang tidak berdosa semuanya mereka Umat kristian sedang melakukan Ibadah rutin setiap minggu dan berdoa dirumah ibadahnya menjadi korban kebiadaban kelompok radikalisme. 

Saya mendorong Polri untuk segera mengusut tuntas dan bertindak tegas untuk bisa menangkap otak dari kejadian hari ini dan terus melanjutkan agenda agenda terkait  untuk terus membersihkan kelompok2 radikalisme dari negri ini.


Sekjen Hadana, menghimbau kepada seluruh komponen bangsa dari pemerintah hingga masyarakat seluruhnya untuk bisa lebih bersatu fokus dan bersepakat ikut serta dalam memberantas, membasmi kelompok kelompok keras radikalisme dari akar akarnya dengan cara melakukan sosialisasi keagamaan melalui iklan layanan masyarakat atau himbauan himbauan dari pemerintah khususnya Polri dengan total melalui semua media masa serentak. 

Terima kasih 🙏

Minggu 28 Maret 2021

Sekjen Hadana 

Helmi Saleh

----------------------

Artikel 2

 *BIADAB*

Kemarin di salah satu group terkirim image mak mak teroris meledakan diri dengan anaknya yang baru berumur 2 tahun. Barusan tadi di salah satu group yg saya ikuti, terkirim video tentang kebiadaban teroris di Selandia Baru... Astaghfirullahaladzim...


Sungguh terkutuk perbuatan para teroris ini....

Sebenarnya kadang saya ragu untuk membuka image yg tertayang di video kiriman atau image. memang inilah yg diinginkan teroris, makin tersebar luasnya image tentang perbuatan mereka.


Teroris itu bak, penyanyi , semakin banyak orang menyaksikan olah tarik suaranya maka dia semakin tersanjung, semakin yakin akan propaganda tarik suaranya, bahwa dia adalah penyanyi hebat, di elu elukan dan ironinya ini sebagai pembenaran bahwa membunuh sesama manusia adalah hobby semata. Masya Allah.


Kali ini saya mau berpendapat di group ini, kalaupun ada yg tersinggung atau tidak setuju saya tidak berkeberatan, dan saya ogah untuk minta maaf, karena saya yakin membunuh sesama manusia yg tak berdosa, apapun alasan dan latar belakangnya adalah BIADAB. 


Sudah sejak lama saya lantang mengatakan bukan hanya di group ini saja bahwa terorisme itu anak kandung dari radikalisme. 


Radikalisme yang saya maksud disini adalah sebuah paham yang ingin melakukan perubahan dengan cepat melalui pemaksaan yang tak sesuai kondisi, dan cenderung menggunakan kekerasan anarkis. *Bahkan yang paling parah saat ini, dengan mengatasnamakan agama*


Inilah yang kemudian memunculkan perilaku permusuhan, menghalalkan darah orang lain. Padahal menurut ajaran yang saya terima, pengajian yg saya ikuti, tauziah kyai yang sering saya dengarkan bahwa  Allah SWT sendiri tak pernah memerintahkan demikian. 


Bahkan tak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan. Rasulullah sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak, bukan menyempurnakan pandangan atau memaksakan kehendak atas apa yang beliau ajarkan. Hal inilah yang perlu diantisipasi, Radikalisme memaksakan kehendak, mengatasnamakan agama, dogma atau ajaran lainnya.


Beberapa hari yang lalu saya miris, membaca di koran online bahwa hasil survey dari lembaga kredibel sebagian besar pemilih dari salah satu calon presiden, menginginkan indonesia harus seperti timur tengah. Sedangkan yang menginginkan pancasila hanya sepertiganya, Waduh separah inikah pemikiran sebagian orang Indonesia?


Kebetulan sekali di karenakan  pekerjaan pada awal tahun 2000an saya berkesempatan mengunjungi negara2 Palestina, Israel, Jordania, Mesir, Libya, Tunisia sampai dengan Maroko. 


Pada waktu itu tentu belum ada peristiwa arab spring, suasana masih tenang damai dan saya menikmati jalan2 di negara negara tersebut dengan tanpa ada rasa was was sedikitpun. Terkecuali di Israel tentunya (akan saya ceritakan di kesempatan soal yahudi ini)


Nah coba sekarang kalian berkunjung ke negara2 arab di atas? Mesir menjadi suram, Libya luluh lantak, tunisia hancur, bahkan syria sekarang ini adalah negara yg dilanda perang saudara, ajang pembunuhan antar sesama. nah apakah yang menyebabkan semua ini? salah satunya adalah paham radikalisme mengatasnamakan agama. Sebut saja dari Al Qaeda, ISIS sampai dengan Hizbut Tahrir.


Nah kali ini saya agak tendensius menyebut Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) karena HT lah yang menyebabkan Mesir luluh lantak, kalaupun ada yg ngeyel bahwa HTI tidak pernah mengajarkan kekerasan atau radikal melainkan hanya menyebarkan dakwah dengan cinta kasih, haiss preettt....


Saya yakin, seluruh organisasi radikal tidak akan pernah mengaku terlibat atau melakukan aksi kekerasan, istilahnya mana ada maling ngaku? coba yang masih ngeyel masalah bahaya nya HTI di Indonesia,  baca noh koran lihat di internet, dari sekian ratus teroris yang tertangkap, banyak yang berasal dari HTI. Makanya saya setuju, kalau ada yang mengaku HTI, silahkan minggat dari bumi pertiwi.


Saya juga sengit kalau dengar orang berteriak tegakan khilafah, diikuti dengan Takbir. Sebenarnya mereka itu ngerti ndak sih arti khilafah? emangnya Nabi Muhammad SAW mengajarkan teriak2 khilafah di ikuti pekik takbir? dikit2 takbir, bahkan menghina ulama maupun umara/pemimpin negara pun di ikuti takbir.... Masya Allah....


Khilafah menurutku adalah istilah suci, jangan salah gunakan. Khilafah itu pemerintahan, indonesia sudah punya khilafah sendiri yakni NKRI. Indonesia bukan negara islam tapi negara beragama yang mengakui orang2 beragama dan melindungi segenap agama yang ada di Indonesia. Titik!


Tadi malam saya diundang teman menghadiri pengajian aqiqah, saya cukup menghayati tauziah dari pak kyai, adem, sejuk dan mencerahkan tidak seperti yang sering saya lihat di youtube. Wong gelarnya ustadz koq ngomongnya misuh misuh, kebun binatang sampai alat kemaluan wanita di sebut.... gek jaman opo iki...


Wis mengko ndak kedawan, terakhir mengutip dari pemikir islam di awal republik ini berdiri:

Muhammad Nasir. “Jadikanlah Islam itu seperti garam. Tak tampak dalam masakan, namun sangat penting mempengaruhi rasa. Tidak seperti gincu, yang sangat mempengaruhi bentuk, namun tak berasa"


suwun

Wahyu Widodo

Kasongan 15/03/19

Tidak ada komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India